Sepak terjang perjuangan politik Mohammad Hoesni Thamrin
Resensi buku : Sepak terjang perjuangan politik Mohammad Hoesni
Thamrin
Nama peresensi : Muthia Faiza Ramadani
Kelas : XI IPS I
Judul buku :
Sepak terjang dan perjuangan politik Mohammad Hoesni Thamrin
Penulis :
Museum joang '45
Penerbit :
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
Tahun terbit : 2020
Jumlah halaman : 194
Bahasa :
Indonesia
Sinopsis
Mohammad Hoesni Thamrin
tak ubahnya bagaikan ELANG BETAWI yang mampu melihat secara sangat tajam pada
setiap permasalahan yang dihadapi oleh rakyat. Kemiskinan yang dirasakan oleh
penduduk pribumi Hindia Belanda diangkat ke forum sidang-sidang Volksraud
(Dewan Perwakilan Rakyat), oleh Mohammad Hoesni Thamrin yang duduk menjadi
anggota Volksraad sebagai wakil rakyat.
Keanggotaan Mohammad Hoesni
Thamrin di Volksraad adalah melalui pemilihan umum, berbeda dengan informasi
yang dimuat oleh buku-buku yang sudah ada sebelumnya menyebutkan bahwa
keberadaan Mohammad Hoesni Thamrin di Volksraad lebih dikarenakan oleh
kedekatannya dengan Daan van der Zee sekretaris Volksraad.
Mengapa Mohammad Hoesni
Thamrin memilih menjadi anggota Volksraad dan berjuang melalui jalan kooperatif
dengan pemerintah Hindia Belanda? alasan yang mendasar, sebagai anggota
Volksraad Mohammad Hoesni Thamun bebas untuk mengutarakan dalam sidang terbuka
mengenai nasib rakyat miskin, buruh serta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Artinya anggota Volksraad mempunyai kekebalan hukum mengenai hal tersebut. Oleh
karena itulah Mohammad Hoesni Thamrin memilih cara kooperatif ketika memperjuangkan
kepentingan bangsa. Apalagi ketika dia mengetahui semua organisasi politik yang
bersifat nasionalis nonkooperatif senantiasa diawasi secara ketat, bahkan
sering ditangkap oleh Dinas Rahasia Pemerintah Hindia Belanda.
Kompetensi Mohammad Hoesni
Thamrin dalam bidang diplomasi ketika sidang, baik sidang Gemeenteraad (Dewan
Kota) maupun sidang Volksraad sangat mengundang decak kagum bagi lawan ataupun
kawan dalam persidangan. Tak pelak sampai Gubernur Jenderal De Jonge
berkomentar bahwa perjuangan Mohammad Hoesni Thamrin adalah perjuangan memakai
otak.
Komentar
Posting Komentar